contoh kultum singkat. Please bantuuuuu!:(
Sosiologi
Annisapm1
Pertanyaan
contoh kultum singkat. Please bantuuuuu!:(
2 Jawaban
-
1. Jawaban nafissya1606
contoh:ikhlas dalam agama islam.
maaf jika slah. -
2. Jawaban Zeggav196
Modern dalam pandangan islam
hakikatnya telah terjadi di tubuh umat muslim sekarang di mana banyak di antara kita secara tidak sadar tergerus modernitas dan menghilangkan identitas sebagai seorang muslim. hal itu tercermin dari kehidupan kita yang kian hari kian jauh dari nilai islam
Akibatnya perkawinan sesama jenis adalah sesuatu yang halal, perempuan menolak menikah dan menolak mempunyai keturunan juga dipandangan sebagai hak, penyematan yang teroris dan tidak teroris pun menjadi sarat kepentingan.
Parahnya lagi, orang yang taat agama adalah orang yang kolot dan tidak berkemajuan. Dan Islam pun menjadi bulanan-bulanan; difitnah sebagai ajaran bar-bar kuno, tak beradab dan tidak bisa mengikuti modernitas.
Anggapan seperti ini tentu merupakan anggapan yang salah. Sebab salah satu ciri Islam adalah rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh alam. Dan juga sholihun li kulli zaman wa makan. Selalu sesuai dengan perkembangan zaman dan keadaan. Artinya Islam adalah agama yang aktual.
Orang yang menjalankan Islam dengan taat justru adalah orang yang mengakui modernitas dan menjadi orang modern dalam arti yang sebenarnya. Sebab sebagai ajaran paling sempurna, islam tidaklah tergerus pada nilai-nilai modern yang melenceng, tetapi juga menjadi penyeimbang dari perkembangan ke-modern-an itu sendiri.
Dalam Islam, modern tidak selamanya harus kebarat-baratan. Tidak selamanya harus bebas dari segala nilai. Tidak berpikiran bebas. Karena justru pikiran ingin bebas dari nilai apapun itulah pangkal dari rusaknya moral.
Sebagai bukti, Alex enkelis, salah seorang pemikir modern menyebutkan ciri modern yang sebenarnya di antaranya adalah 1. Mempunyai tanggung jawab pribadi, 2. Menghargai waktu.
Di dalam Islam, ke-2 hal tersebut pun sudah dijelaskan dan diatur sedemikian rupa. Pertama, mempunyai tanggung jawab pribadi, dalam Islam tanggung jawab ini sangat ditekankan dengan istilah amanah.
Islam sangat menekankan aspek amanah bagi setiap umat Islam. transparansi dan bertanggung jwab serta jujur dengan setiap pekerjaan yang diembankan padanya merupakan keharusan di dalam Islam. Allah swt berfirman:
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ
Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah kepada yang berhak. Dan jika kalian memutuskan sesuatu di antara manusia maka Hendaknya kalian memutuskannya denga Adil
Realitanya di dunia modern ini, degradasi moral yang sangat banyak dijangkiti oleh manusia disebabkan salah satunya karena kurangnya amanah. Budaya kejujuran sangat sulit dilestarikan karena kesadaran akan kejujuran itu sendiri sangat sukar tumbuh di hati manusia modern.
Pada akibatnya kejujuran itu menjadi pangkal dari segala keburukan. Sebagaimana yang diultimatumkan oleh Rasulullah. Wa iyyakum anil kadzib fa innal kadzba yahdi ilal fujur.. wal fujur yahdi ilannar. (Dan waspadalah kalian terhadap laku ketidak jujuran, karena ketidak jujuran akan mengantarkan kepada keburukan dan keburukan akan mengantarkan kepada neraka.)
Untuk itu, Islam menumbuhkan sifat amanah ini dengan memberikan kesasdaran bahwa setiap pekerjaan yang kita lakukan, setiap tingkah laku kita, sekecil apapun, bahkan sekecil atom pun semuanya akan mendapatkan balasannya masing-masing. Artinya setiap orang akan memikul apa yang ia berbuat sendiri. Allah swt berfirman :
وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى وَإِنْ تَدْعُ مُثْقَلَةٌ إِلَى حِمْلِهَا لَا يُحْمَلْ مِنْهُ شَيْءٌ وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَى
Dan seseorang yang berdosa tidak akan menanggung dosa orang lain. dan sekiranya orang yang berat dosanya memanggil orang lain untuk memikul dosanya tersebut, maka tidak akan pernah dipikulkan dosanya kepada orang lain, meskipun yang ia panggil adalah kerabatnya sendiri (Fatir 18).
Di dalam ayat lain, Allah juga berfirman:
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ
Allah tidak akan membebankan seseorang kecuali beban yang sesuai dengan kesanggupannya. Baginya pahala atas kebaikannya, dan baginya pula dosa atas keburukan yang ia kerjakan. (al-Baqarah: 286)
Ciri yang kedua yang disampaikan oleh alex enkelis adalah orang modern itu sangat menghargai waktu. Di dalam Islam anjuran untuk menghargai waktu pun sangat banyak kita temukan. Dalam Islam banyak ayat yang menunjukkan betapa pentingnya waktu sehingga Allah bersumpah dengan waktu tersebut. bahkan dalam ayat yang umumnya kita hafal, Allah mengindikasian bahwa dalam persoalan waktu, mayoritas manusia di dunia ini mengalami kerugian.
وَالْعَصْرِ ,إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ
Demi Waktu. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian
Ayat ini menjadi penjelasan yang teramg bagaimana umat muslim harus betul-betul menghargai waktunya agar tidak mengalami kerugian