PPKn

Pertanyaan

rasa nasionalisme generasi muda sekarang berkurang alasanya

1 Jawaban

  • Penyebab lunturnya rasa Nasionalisme

    Seiring berkembangnya zaman, rasa nasionalisme
    kian memudar. Hal ini dibuktikan dari berbagai
    sikap dalam memaknai berbagai hal penting bagi
    Negara Indonesia. Contoh sederhana yang
    menggambarkan betapa kecilnya rasa nasionalisme,
    diantaranya :

    a.Pada saat upacara bendera, masih banyak rakyat
    yang tidak memaknai arti dari upacara tersebut.
    Upacara merupakan wadah untuk menghormati dan
    menghargai para pahlawan yang telah berjuang
    keras untuk mengambil kemerdekaan dari tangan
    para penjajah. Para pemuda seakan sibuk dengan
    pikirannya sendiri, tanpa mengikuti upacara dengan
    khidmad.

    b.Pada peringatan hari-hari besar nasional, seperti
    Sumpah Pemuda, hannya dimaknai sebagai
    serermonial dan hiburan saja tanpa menumbuhkan
    rasa nasionalisme dan patriotisme dalam benak
    mereka.

    c.Lebih tertariknya masyarakat terhadap produk
    impor dibandingkan dengan produk buatan dalam
    negeri,lebih banyak mencampurkan bahasa asing
    dengan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
    gengsi, dan lain-lain.
    Kurangnya kesadaran masyarakat “hanya” untuk
    memasang bendera di depan rumah, kantor atau
    pertokoan. Dan bagi yang tidak mengibarkannya
    mereka punya berbagai macam alas an entah
    benderanya sudah sobek atau tidak punya tiang
    bendera, malas , cuaca buruk, dan lain-lain. Mereka
    mampu membeli sepeda motor baru, baju baru
    tiap tahun yang harganya ratusan bahkan jutaan tapi
    mengapa untuk bendera merah putih yang
    harganya tidak sampai ratusan saja mereka tidak
    sanggup?

    d.Semua identitas bangsa Indonesia baik itu
    bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia
    Raya dan lain sebagainya hanyalah merupakan
    simbol, symbol bahwa negara Indonesia masih
    berdiri tegak dan mampu mensejajarkan dirinya
    dengan bangsa lain. Bagaimana kita bias bangga
    menjadi bangsa ini jika kita malas dan malu
    memakai atribut bangsa Indonesia ini.
    Jika ditinjau dari sudut pandang, gejala ini mulai
    terlihat sejak era reformasi karena pada masa orde
    baru, pemasangan bendera adalah sesuatu yang
    bersifat wajib. Sejak era reformasi, animo
    masyarakat untuk turut andil dalam memeriahkan
    Dirgahayu RI juga berkurang. Pada masa sekarang
    ini sudah sulit ditemukan perlombaan-perlombaan
    17-an. Padahal pada masa orde baru, suasana 17-an
    telah dirasakan sejak awal Agustus. Perlombaan 17-
    an merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya dan
    sudah menjadi budaya baru di negara ini. Melalui
    kegiatan ini dapat ditanamkan nilai-nilai
    nasionalisme ke dalam diri generasi muda yang
    nantinya menjadi penerus bangsa. Contoh, dalam
    permainan panjat pinang yang paling sulit diraih
    adalah bendera dan harus melalui usaha keras
    untuk mendapatkannya. Dari hal kecil tersebut
    terkandung nilai pembelajaran yang sangat tinggi
    yaitu untuk merebut kemerdekaan, para pahlawan
    berjuang mati-matian tanpa mengenal lelah dan
    tentunya disertai dengan rasa keikhlasan hati.
    Terakhir, hal yang paling ironis adalah bangsa ini
    pada kenyataannya kurang menghargai jasa-jasa
    para pahlawan yang masih hidup hingga sekarang.
    Mereka yang dahulu telah mengorbankan segalanya
    untuk kemerdekaan Indonesia justru mendapatkan
    imbalan berupa kehidupan yang tidak layak disisa
    umur mereka. Padahal dapat dibayangkan apabila
    dahulu para pahlawan tidak mau berjuang, pastinya
    Indonesia masih dalam penjajahan bangsa asing.
    Sebenarnya nasib kita masih lebih baik dan
    beruntung daripada para pejuang dulu, kita hanya
    meneruskan perjuangan mereka tanpa harus
    mengorbankan nyawa dan harta.Nasionalisme kita
    semakin luntur dan akankah punah tergilas
    modernisasi dan individualis. Masih banyak bentuk
    nasionalisme lain yang kita rasakan semakin
    memudar. Kurangnya kecintaan kita terhadap
    produk dalam negeri dan merasa bangga kalau bisa
    memakai produk dalam negeri. Kegilaan kita
    tripping keluar negeri padahal negeri sendiri belum
    tentu dijelajahi. Kita belum tersadar betul bahwa
    lambat laun sikap-sikap seperti itu akan semakin
    menjauhkan kecintaan kita kepada negeri ini.
    Rasa nasionalisme bangsa pada saat ini hanya
    muncul bila ada suatu faktor pendorong, seperti
    kasus pengklaiman beberapa kebudayan dan pulau-
    pulau kecil Indonesiaseperti Sipadan, Ligitan , serta
    Ambalat oleh Malaysia beberapa waktu yang lalu.
    Namun rasa nasionalisme pun kembali berkurang
    seiring dengan meredanya konflik tersebut.

    .

Pertanyaan Lainnya