rasa nasionalisme generasi muda sekarang berkurang alasanya
PPKn
yoi32
Pertanyaan
rasa nasionalisme generasi muda sekarang berkurang alasanya
1 Jawaban
-
1. Jawaban joannaaaaa
Penyebab lunturnya rasa Nasionalisme
Seiring berkembangnya zaman, rasa nasionalisme
kian memudar. Hal ini dibuktikan dari berbagai
sikap dalam memaknai berbagai hal penting bagi
Negara Indonesia. Contoh sederhana yang
menggambarkan betapa kecilnya rasa nasionalisme,
diantaranya :
a.Pada saat upacara bendera, masih banyak rakyat
yang tidak memaknai arti dari upacara tersebut.
Upacara merupakan wadah untuk menghormati dan
menghargai para pahlawan yang telah berjuang
keras untuk mengambil kemerdekaan dari tangan
para penjajah. Para pemuda seakan sibuk dengan
pikirannya sendiri, tanpa mengikuti upacara dengan
khidmad.
b.Pada peringatan hari-hari besar nasional, seperti
Sumpah Pemuda, hannya dimaknai sebagai
serermonial dan hiburan saja tanpa menumbuhkan
rasa nasionalisme dan patriotisme dalam benak
mereka.
c.Lebih tertariknya masyarakat terhadap produk
impor dibandingkan dengan produk buatan dalam
negeri,lebih banyak mencampurkan bahasa asing
dengan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
gengsi, dan lain-lain.
Kurangnya kesadaran masyarakat “hanya” untuk
memasang bendera di depan rumah, kantor atau
pertokoan. Dan bagi yang tidak mengibarkannya
mereka punya berbagai macam alas an entah
benderanya sudah sobek atau tidak punya tiang
bendera, malas , cuaca buruk, dan lain-lain. Mereka
mampu membeli sepeda motor baru, baju baru
tiap tahun yang harganya ratusan bahkan jutaan tapi
mengapa untuk bendera merah putih yang
harganya tidak sampai ratusan saja mereka tidak
sanggup?
d.Semua identitas bangsa Indonesia baik itu
bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia
Raya dan lain sebagainya hanyalah merupakan
simbol, symbol bahwa negara Indonesia masih
berdiri tegak dan mampu mensejajarkan dirinya
dengan bangsa lain. Bagaimana kita bias bangga
menjadi bangsa ini jika kita malas dan malu
memakai atribut bangsa Indonesia ini.
Jika ditinjau dari sudut pandang, gejala ini mulai
terlihat sejak era reformasi karena pada masa orde
baru, pemasangan bendera adalah sesuatu yang
bersifat wajib. Sejak era reformasi, animo
masyarakat untuk turut andil dalam memeriahkan
Dirgahayu RI juga berkurang. Pada masa sekarang
ini sudah sulit ditemukan perlombaan-perlombaan
17-an. Padahal pada masa orde baru, suasana 17-an
telah dirasakan sejak awal Agustus. Perlombaan 17-
an merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya dan
sudah menjadi budaya baru di negara ini. Melalui
kegiatan ini dapat ditanamkan nilai-nilai
nasionalisme ke dalam diri generasi muda yang
nantinya menjadi penerus bangsa. Contoh, dalam
permainan panjat pinang yang paling sulit diraih
adalah bendera dan harus melalui usaha keras
untuk mendapatkannya. Dari hal kecil tersebut
terkandung nilai pembelajaran yang sangat tinggi
yaitu untuk merebut kemerdekaan, para pahlawan
berjuang mati-matian tanpa mengenal lelah dan
tentunya disertai dengan rasa keikhlasan hati.
Terakhir, hal yang paling ironis adalah bangsa ini
pada kenyataannya kurang menghargai jasa-jasa
para pahlawan yang masih hidup hingga sekarang.
Mereka yang dahulu telah mengorbankan segalanya
untuk kemerdekaan Indonesia justru mendapatkan
imbalan berupa kehidupan yang tidak layak disisa
umur mereka. Padahal dapat dibayangkan apabila
dahulu para pahlawan tidak mau berjuang, pastinya
Indonesia masih dalam penjajahan bangsa asing.
Sebenarnya nasib kita masih lebih baik dan
beruntung daripada para pejuang dulu, kita hanya
meneruskan perjuangan mereka tanpa harus
mengorbankan nyawa dan harta.Nasionalisme kita
semakin luntur dan akankah punah tergilas
modernisasi dan individualis. Masih banyak bentuk
nasionalisme lain yang kita rasakan semakin
memudar. Kurangnya kecintaan kita terhadap
produk dalam negeri dan merasa bangga kalau bisa
memakai produk dalam negeri. Kegilaan kita
tripping keluar negeri padahal negeri sendiri belum
tentu dijelajahi. Kita belum tersadar betul bahwa
lambat laun sikap-sikap seperti itu akan semakin
menjauhkan kecintaan kita kepada negeri ini.
Rasa nasionalisme bangsa pada saat ini hanya
muncul bila ada suatu faktor pendorong, seperti
kasus pengklaiman beberapa kebudayan dan pulau-
pulau kecil Indonesiaseperti Sipadan, Ligitan , serta
Ambalat oleh Malaysia beberapa waktu yang lalu.
Namun rasa nasionalisme pun kembali berkurang
seiring dengan meredanya konflik tersebut.
.