Teks eksposisi kesopanan dalam kebahasaan 5 paragraf

Kurikulum 2013 Sejak diberitakan akan dilaksanakannya kurikulum 2103 banyak terjadi pro dan kontra. Silang pendapat tak terelakkan. Ada yang mendukung implementasi kurikulum 2013 dan ada yang bernada tidak setuju, perlu dikaji ulang,dan lain lain. Namun menteri pendidikan dan kebudayaan, Prof. Mohammad Nuh tetap berkukuh akan mengimplementasikannya, apalagi setelah mendapat lampu hijau dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada kurikulum baru ini posisi bahasa Indonesia sifatnya sentralistik, bahasa Indonesia menjadi pusat intregasi dari mata pelajaran IPA dan IPS. Terkait pro dan kontra terhadap implementasi kurikulum 2013 tersebut, jika kita lihat dari sudut pandang keilmuan memang akan sulit mengintegrasikan IPA dan IPS ke dalam Bahasa Indonesia. Sebab, banyak materi-materi baik IPA maupun IPS yang akan terseduksi. Bila ingin kita cermati bagaimana posisi mapel Bahasa Indonesia setelah diasupi oleh IPA dan IPS nanti, sebenarnya ada kelebihan dan kekurangan bagi mapel Bahasa Indonesia itu sendiri. Sebagai kelebihan mapel Bahasa Indonesia diintegrasikan dengan IPA dan IPS, pertama, bak pepatah sekali mendayung dua-tiga pulau terlampaui atau pepatah lain mengatakan sambil menyelam minum air. Maksudnya, ketika guru menyampaikan pelajaran Bahasa Indonesia, yang tersampaikan saat itu tidak hanya materi Bahasa Indonesia, tetapi juga ada IPA dan IPS di dalamnya. Hal ini mungkin dapat dilihat pada teks-teks wacana yang biasa digunakan dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Kurikulum 2013 juga tidak hanya menuntut siswa memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural), akan tetapi juga mengajarkan siswa untuk menghargai ndan menghayati ajaran agama yang dianutnya, mmenghargai dan mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,peduli/toleransi, gotong royong, santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya. Untuk mewujudkan tujuan mulia kurikulum 2013 perlu dilaksanakannya kegiatan belajar mengajar secara baik dan benar menurut hokum dan norma yang berlaku.